Sabtu, 31 Desember 2011

Majene Akui 40 Persen Drainase Kota Bermasalah



Majene, Sulbar - Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Kebersihan (Perkimber) Majene, Effendy Gasong di Majene, Jumat (30/12), mengakui bahawa saat ini pihaknya sementara menyelesaikan sistem drainase di beberapa titik rawan banjir dan baru bisa merampungkan sekitar 60 persen.

"Kawasan kota Majene, banjir tidak mungkin kita hindari sebab sebagian besar permukaan kawasan kota sejajar bahkan lebih rendah dari permukaan air laut. Setiap terjadi hujan dan air laut sedang pasang maka pasti akan terjadi banjir," ujarnya.

Namun, lanjutnya, banjir yang terjadi setelah pembenahan sebagian besar drainase dalam kota tidak terlalu parah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa menimbulkan banjir hingga ketinggian satu meter dan merendam ratusan rumah warga.

Selain itu, sebelum pembenahan drainase, banjir bisa terjadi ketika hujan turun tanpa henti selama dua hingga tiga jam. Banjir yang terjadi sehari sebelumnya baru terjadi ketika hujan turun selama 10 jam tanpa henti dan proses surut juga sangat cepat.

Sebagai solusi untuk menghindari banjir dan masalah jarak permukaan laut dari kawasan perkotaan, Effendy juga menyebutkan akan ditempuh dua langkah, yang pertama melalui sistem terasering pada kawasan pegunungan yang merupakan pemasok air terbesar penyebab banjir dalam kawasan kota.

"Langkah kedua yaitu dengan pembuatan sejumlah sumur resapan sehingga tidak mengakibatkan banjir rob ketika volume air meningkat akibat hujan dan secara bersamaan air laut sedang pasang. Sebagian air akan dialirkan pada sumur resapan," lanjutnya.

Effendy mengatakan, upaya ini perlu dukungan anggaran yang memadai, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sebab membutuhkan anggaran yang cukup besar, sementara sebagian besar anggaran penanggulangan banjir telah dialokasikan pada beberapa program lain.

"Namun, tidak menutup kemungkinan langkah tersebut akan ditanggulangi sendiri oleh Pemkab Majene dengan resiko warga tetap dilanda banjir, sambil menunggu upaya antisipasi diselesaikan sebab membutuhkan waktu yang lama jika dengan kesiapan anggaran yang terbatas," ujarnya.

Dia juga meminta agar kesadaran warga untuk memperhatikan kebersihan tetap terjaga, sebab masalah dan pemicu utama terjadinya banjir dalam kota adalah masalah sampah.


Sumber : Antara News
Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Berita Majene 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all