Pesona Pantai Dato - Majene

Sabtu, 31 Desember 2011



Salah satu ojek wisata yang paling menarik di Majene - Sulawesi Barat adalah Pantai Dato, selain itu Pantai Dato di Majene kita juga berwisata wisata alam lainnya seperti  Puncak Salabose, Pantai Barane, Air terjun Malle, Pantai Baluno, Pantai Pacitan, Air Terjun Limboro, Pasir Putih Bonde bonde, Permandian Air Panas Makula serta Obyek wisata sejarah Makam Raja-raja Banggae.
 
Pemandangan karang yang menjorok ke laut atau karang berlubang karena hantaran ombak menjadi daya tarik keunikan dan keindahan Pantai Dato, Jika kita Meniti pinggiran tebing menuju puncak karang kita akan mendapatkan tantangan yang sangat mengasikan. dari ketinggian 20 Meter kita bisa melihat kebawah sampai menembus permukaan air laut yang sangat jernih untuk melihat ikan yang bermain diantara terumbu karang. dan keindahan lainnya kita bisa menyaksikan matahari terbenam dari pinggir pantainya. 


Sungguh indah memang, tapi sayangnya untuk menuju Pantai Dato kita hanya bisa menggunakan kendaraan darat pribadi atau carteran, belum ada angkutan umum menuju kesana, perjalanan dari Kota Majene kurang lebih 15 menit, Tapi jangan kuatir jalannya cukup mulus, kita bisa menyisiri hutan kecil dan perkebunan para penduduk. 


Read Post | komentar

Majene Akui 40 Persen Drainase Kota Bermasalah



Majene, Sulbar - Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Kebersihan (Perkimber) Majene, Effendy Gasong di Majene, Jumat (30/12), mengakui bahawa saat ini pihaknya sementara menyelesaikan sistem drainase di beberapa titik rawan banjir dan baru bisa merampungkan sekitar 60 persen.

"Kawasan kota Majene, banjir tidak mungkin kita hindari sebab sebagian besar permukaan kawasan kota sejajar bahkan lebih rendah dari permukaan air laut. Setiap terjadi hujan dan air laut sedang pasang maka pasti akan terjadi banjir," ujarnya.

Namun, lanjutnya, banjir yang terjadi setelah pembenahan sebagian besar drainase dalam kota tidak terlalu parah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa menimbulkan banjir hingga ketinggian satu meter dan merendam ratusan rumah warga.

Selain itu, sebelum pembenahan drainase, banjir bisa terjadi ketika hujan turun tanpa henti selama dua hingga tiga jam. Banjir yang terjadi sehari sebelumnya baru terjadi ketika hujan turun selama 10 jam tanpa henti dan proses surut juga sangat cepat.

Sebagai solusi untuk menghindari banjir dan masalah jarak permukaan laut dari kawasan perkotaan, Effendy juga menyebutkan akan ditempuh dua langkah, yang pertama melalui sistem terasering pada kawasan pegunungan yang merupakan pemasok air terbesar penyebab banjir dalam kawasan kota.

"Langkah kedua yaitu dengan pembuatan sejumlah sumur resapan sehingga tidak mengakibatkan banjir rob ketika volume air meningkat akibat hujan dan secara bersamaan air laut sedang pasang. Sebagian air akan dialirkan pada sumur resapan," lanjutnya.

Effendy mengatakan, upaya ini perlu dukungan anggaran yang memadai, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sebab membutuhkan anggaran yang cukup besar, sementara sebagian besar anggaran penanggulangan banjir telah dialokasikan pada beberapa program lain.

"Namun, tidak menutup kemungkinan langkah tersebut akan ditanggulangi sendiri oleh Pemkab Majene dengan resiko warga tetap dilanda banjir, sambil menunggu upaya antisipasi diselesaikan sebab membutuhkan waktu yang lama jika dengan kesiapan anggaran yang terbatas," ujarnya.

Dia juga meminta agar kesadaran warga untuk memperhatikan kebersihan tetap terjaga, sebab masalah dan pemicu utama terjadinya banjir dalam kota adalah masalah sampah.


Sumber : Antara News
Read Post | komentar

Gubernur Menyerahkan APBB Majene



MAJENE - Setelah melalui beberapa kali rapat pembahasan anatara Legislatif dan Eksekutif, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (RAPBD) tahun 2012, akhirnya eksekutif dan legislatif bersepakat untuk menetapkan RAPBD Majene sebanyak Rp501 Miliar.

Penetapan RAPBD Tahun 2012 Majene ini dilaksanakan di ruang rapat kantor DPRD Majene sekaligus penandatanganan antara DPRD yang diwakili Wakil Ketua DPRD Lukman. Sementara pihak Pemerintah ditandatangani langsung oleh Bupati Majene, Kalma Katta, dalam acara rapat paripurna DPRD Majene, Selasa (27/12) malam dihadiri.
Wakil Ketua DPRD Marzuki, Wakil Bupati Fahmi Massiar, Sekab Syamsiar Muchtar, sejumlah anggota DPRD dan para Kepala SKPD. “Sesuai dengan peraturan yang ada, setelah RAPBD 2012 disepakati bersama maka akan segera dikirim ke Gubernur Sulawesi Barat untuk dievaluasi, jika tidak ada halangan akan ditetapkan jadi perda pada 30 Desember mendatang,” ujar Bupati Majene, Kalma Katta.
Kalma Katta, mengatakan, untuk APBD tahun 2012 ini berbeda dengan tahun 2011, sebab pada anggran 2011 ini, pemerintah mengalami kekurangan atau devisit, ini disebabkan karena realisasi pendapatan belum maksimal.
“Saya optimis untuk tahun anggaran 2012 ini tidak akan ada lagi devisit, untuk itu saya minta kepada seluruh SPKD untuk bekerja secara maksimal sehingga devisit pada tahun 2011 bisa tertutupi, dan perlu juga diketahui untuk anggaran tahun 2012 ini mengalami kenaikan dari sebelumnya, dari Rp400 miliar naik menjadi Rp 501 miliar,” katanya.

Sumber : Ujungpandang Ekspress
Read Post | komentar

(KM) Bintang Mas Lestari Tenggelam di Perairan Kabupaten Majene



Sebuah kapal motor tenggelam di Perairan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Kapal tersebut langsung ditemukan warga pada Minggu  (25/12) siang, sekitar pukul 11.00 WITA.

Saat ditemukan para nelayan dari Kecamatan Sendana, Kapal motor yang diperkirakan berukuran 20 ton sudah dalam posisi terbalik. Belum ditemukan adanya korban. Tapi, dari arah kapal, nelayan mencium bau yang tidak sedap.

Kapal Motor teridentifikasi sebagai kapal motor (KM) Bintang Mas Lestari. Namun asal dan nomor lambung kapal masih dicari.

"Nelayan yang membantu kami sudah menyelam. Nama kapal sudah diketahui, yakni KM Bintang Mas Lestari, tapi nomor lambungnya belum ditemukan. Kami akan terus mengindentifikasi lebih lanjut bersama Syahbandar Pelabuhan Majene," kata Kapolsek Pamboang Ajun Komisaris Nano di Majene, Senin (26/12).

Nano, salah seorang Nelayan yang ikut menyelam kebadan kapal belum tampak tanda-tanda ada korban manusia dalam badan kapal. Yang ditemukan baru jaring dan ikan besar. Para nelayan Majene yang tengah melaut juga sudah diminta untuk memperhatikan sekitar tempat menangkap ikan atas kemungkinan adanya korban penumpang atau ABK kapal nahas tersebut. "Kapal itu berukuran panjang 20 meter lebih dan lebar sekitar lima meter," katanya.

Nelayan setempat memperkirakan kapal motor yang tenggelam iti memiliki kekuatan besar atau sekitar 20 ton, karena memiliki tiga mesin. Untuk penyelidikan lebih lanjut, Kepolisian Sektor Pamboang akan mengupayakan bangkai kapal ditarik ke darat.

Read Post | komentar

Tashan Burhanuddin, Tutup Usia



MAJENE – Tashan Burhanuddin, mantan CAWAGUB Sulawesi Barat, tutup usia akibat serangan jantung pada Rabu (28/12) malam sekitar pukul 23.30 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene. 

Keterangan yang didapat dari anggota keluarga mengatakan, sebelum menghembuskan napas terakhirnya, hari Rabu sore almarhum mengeluh lelah dan pusing. Keluarga, akhirnya melarikan Tashan Burhanuddin yang juga anggota DPRD Sulbar ke RSUD Majene pada pukul 23.00 Wita. Setelah setengah jam mendapat perawatan di ICU RSUD Majene, dokter menyatakan Tashan telah tiada. 

Ketua DPRD Sulbar Hamzah Hapati Hasan mengatakan, sebelum meninggal dirinya rencananya bersama almarhum dan sejumlah anggota DPRD Sulbar lainnya ke Jakarta untuk asistensi APBD tahun anggaran 2012 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). ”Sungguh di luar dugaan jika almarhum meninggalkan kita semua setelah dipanggil oleh Allah SWT. Padahal, kami baru saja bersama-sama dari Jakarta,” kata Hamzah. 

Dia mengatakan, akhir-akhir ini almarhum Tashan Burhanuddin aktif dalam pembahasan komisi terkait rancangan APBD tahun anggaran 2012. ”Kami bersama anggota DPRD Sulbar lainnya sangat terkejut mendapatkan informasi bahwa almarhum menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung. Saat balik dari Jakarta, almarhum meminta pamit karena tak bisa melanjutkan perjalanan ke Mamuju karena harus singgah di kediamanannya di Majene,” jelasnya. 

Pada Pilgub 10 Oktober 2011 lalu, Tashan maju sebagai calon wakil gubernur Sulbar mendampingi Calon Gubernur Ali Baal Masdar. ”Pak Tashan maju sebagai cawagub Sulbar diusung dari partai non Golkar. Tetapi kepergian almarhum tak ada kaitannya dengan kekalahan di pilgub” kata dia. Hamzah menambahkan, kegiatan pembahasan lanjutan APBD terpaksa ditunda untuk sementara karena semua anggota DPRD hadir pada acara pelepasan jenazah. Ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap almarhum atas pengabdiannya selama ini. ”Almarhum merupakan sosok pekerja keras dan lebih banyak menyuarakan aspirasi rakyat. Makanya, berat rasanya setelah kepergian almarhum yang begitu cepat menghadap Allah SWT” pungkasnya. 

Sementara itu, sebelum dikebumikan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Lingkungan Lipu, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Pelayat berdatangan dari berbagai kalangan. Akibatnya, terjadi kemacetan lalu lintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Polisi pun terpaksa mengalihkan jalur lalu lintas untuk sementara waktu. Ketika dikebumikan, ratusan warga ikut mengantar jenazah hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Pekuburan Islam Pettoanginan Papptota, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. 

Guyuran hujan deras tak menghalangi ratusan pelayat yang terdiri atas pejabat Pemprov Sulbar,pejabat di lingkup pemda se-Sulbar hingga warga biasa untuk memberikan penghormatan terakhir kepada suami Hamdana AT ini. Almarhum meninggalkan istri dan tiga orang anak yakni Tunastiah, Triwani, dan Taufani


Sumber : tomandar
Read Post | komentar

Banjir di Majene menimpa 2 Kelurahan


 
Hujan yang turun selama 2 hari terus menerus sejal Jumat 30 Desember 2011 mengakibatkan dua kelurahan di Kota Majene Sulawesi Barat terendam, ditambah lagi buruknya sistem drainase dan banyaknya kanal yang tersumbat mengakibatkan banjir semakin parah.

Hujan yang turun lebih dari 10 jam mengakibatkan sebagian besar ruas jalan dan puluhan rumah warga di wilayah perkotaan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terendam banjir, hal ini tentunya saja akan menghambat aktivitas warga. 
 
Banyak Jalanan kota yang terendam air sehingga berampak arus lalu lintas ke semua arah menjadi macet. Banjir juga berakibat pada menurunnya layanan masyarakat karena banyak pegawai di sejumlah kantor pemerintah sibuk membersihkan ruangan.

Banjir yang dimulai sejak Kamis malam (29/12), hingga hari Jumat belum juga surut, banjir juga merendam sejumlah lokasi strategis di wilayah perkotaan dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Ruas jalan yang terendam di antaranya adalah ruas Jl. Andi Pengerang Pettarani, Jl. Amanna Pattolawali, Jl. Hertasning, Jl. KH Muhammad Saleh, Jl. dr Samratulangi, Jl. Wahab Hazasi, serta ruas Jl. Jendral Sudirman.

Beberapa tempat strategis lainnya yang terndam banjir adalah Kompleks Pasar Sentral Majene di Jl. Daeng Lanto Pasewang serta sejumlah ruas jalan Trans Sulawesi, seperti di Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Abdul Rasyid.

Akibat banjir tersebut, puluhan rumah warga terendam banjir, aktivitas di Pasar Sentral Majene terganggu, serta sempat membuat arus Trans Sulawesi macet selama beberapa jam karena kendaraan yang melintas harus berhati-hati.

Syamsudin, warga Majene mengungkapkan "Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, sistem drainase tahun ini jauh lebih baik, namun tetap saja sejumlah ruas jalan serta puluhan rumah warga terendam banjir. Hal ini disebabkan oleh hujan yang turun cukup lama,".

Diharapkan agar pemerintah segera memebenahi sistem drainase yang masih tersumbat agar aktivitas warga tidak lagi terhambat oleh banjir, utamanya aktivitas Pasar Sentral serta arus kendaraan di sejumlah ruas Trans Sulawesi.


Sumber : Liputan6
Read Post | komentar

Tumpukan Sampah di Majene Kian Menggunung



Tumpukan sampah setiap tahun di Majene dipastikan selalu bertambah. Hal ini terjadi dampak dari meningkatnya pola konsumsi masyarakat, sama halnya dengan masalah air limbah rumah tangga dan drainase yang semakin kompleks seiring dengan populasi dan kebutuhan di masyarakat Majene.

Menurut Effendy Gasong dalam acara penandatanganan dan serah terima alat berat di ruang pola kantor Bupati Majene yang juga dihadiri Bupati Majene Kalma Katta, sejumlah Kepala SKPD dan para camat di Majene, disamping itu kegiatan ini juga berisi mengenai penyusunan dokumen teknis dan manajemen persampahan di wilayah Kabupaten Majene.
Menurut Kadis Perumahan, Pemukiman, dan Kebersihan (Disperkim) Majene Efendy Gasong, Tumpukan volume sampah di Kabupaten Majene bisa mencapai mencapai 60-70 meter kubik tiap harinya. Dimana penyumbang sampah terbanyak berasal dari desa.
“Sampah kebanyakan dari hasil bumi seperti sayur dari desa-desa yang dikirim ke pasar sentral. Disamping itu, sumber sampah juga berasal dari daerah tetangga, seperti Wonomulyo dimana para pedagang sayur ini rata-rata masuk ke Pasar Sentral Majene," ungkap Efendy.

Efendy juga mengatakan, meski setiap hari ada pengangkutan sampah namun tetapi tidak semua sampah dapat terangkut, sebagian sampah–sampah tercecer ke saluran air, dan tentu saja membuat sejumlah saluran drainase di pasar sentral tersumbat dan semakin memperparah tingkat sedimentasi.
Bupati Majene, Kalma Katta, juga menyampaikan keluhan tentang masalah sampah ini. Sebab hingga saat ini regulasi pengelolaan sampah masih diatur secara parsial dan sektoral belum ada undang-undang yang dipahami secara integral terkait sesuai dengan aspek tata ruang, kesehatan, teknologi, dan lingkungan hidup.

Kalma Katta berharap “Pemerintah pusat bisa berperan menerapkan kebijakan pengelolaan sampah khususnya instrument regulasi dan instrument ekonomi yang berguna untuk mengurangi beban penanganan akhir sampah”. hal ini disampaikan dalam arahannya saat membuka rapat persiapan pelaksanaan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP), Selasa (27/12).
Terkait masalah sanitasi tersebut, Kalma Katta mengatakan cukup terkejut dengan hasil laporan Pamsimas dimana praktek buang air besar sembarang tempat (BABS) masih dijumpai di masyarakat pedesaan. Kalma berharap agar pihak terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana dan prasarana berupa MCK pada kawasan-kawasan dan desa yang membutuhkan sarana MCK tersebut.

Read Post | komentar
 
© Copyright Berita Majene 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all